Jakarta - Mantan Ketua PP Muhammadiyah Amien Rais mengaku kagum dengan film garapan Hanung Bramantyo, 'Sang Pencerah'. Amien pun memberi kan pujian dan nilai yang tinggi untuk film biopic KH Ahmad Dahlan itu.
"Saya kasih nilai untuk film Mas Bram itu 8,9," ujar Amien saat ditemui usai menyaksikan film tersebut di Studio XXI Pondok Indah Mall 2, Jakarta Selatan, Rabu (15/9/2010) malam.
Mantan Ketua MPR itu pun tidak menyangka saat ini masih ada sineas Indonesia yang peduli dengan sejarah Indonesia. Menurutnya, Hanung cukup sukses menyajikan kembali kisah perjuangan KH Ahmad Dahlan ke tengah masyarakat.
"Film ini sangat bagus dengan sedikit dramatisasi tapi isinya menampilkan sari pati perjuangan KH Ahmad Dahlan yaitu keteguhan hatinya, sangat manusiawi," jelasnya.
Amien pun berharap masyarakat bisa mengambil hikmah dari film yang dibintangi Lukman Sardi itu. Bagi Amien, film 'Sang Pencerah' harus disesuaikan dengan konteks sekarang. Ahmad Dahlan memberikan teladan seorang pemimpin harus berpikir kreatif.
"Film itu sebenarnya kuno, tapi intinya sama yaitu seorang pejuang itu harus berfikir kreatif dan membebaskan belenggu masyarakat sehingga menjadi lebih sehat dan kreatif, " kata Amien.
Amien pun ingin ada film-film bertema sama di waktu yang akan datang. (hkm/iy)
"Saya kasih nilai untuk film Mas Bram itu 8,9," ujar Amien saat ditemui usai menyaksikan film tersebut di Studio XXI Pondok Indah Mall 2, Jakarta Selatan, Rabu (15/9/2010) malam.
Mantan Ketua MPR itu pun tidak menyangka saat ini masih ada sineas Indonesia yang peduli dengan sejarah Indonesia. Menurutnya, Hanung cukup sukses menyajikan kembali kisah perjuangan KH Ahmad Dahlan ke tengah masyarakat.
"Film ini sangat bagus dengan sedikit dramatisasi tapi isinya menampilkan sari pati perjuangan KH Ahmad Dahlan yaitu keteguhan hatinya, sangat manusiawi," jelasnya.
Amien pun berharap masyarakat bisa mengambil hikmah dari film yang dibintangi Lukman Sardi itu. Bagi Amien, film 'Sang Pencerah' harus disesuaikan dengan konteks sekarang. Ahmad Dahlan memberikan teladan seorang pemimpin harus berpikir kreatif.
"Film itu sebenarnya kuno, tapi intinya sama yaitu seorang pejuang itu harus berfikir kreatif dan membebaskan belenggu masyarakat sehingga menjadi lebih sehat dan kreatif, " kata Amien.
Amien pun ingin ada film-film bertema sama di waktu yang akan datang. (hkm/iy)
Sinopsis Film Sang Pencerah :
Jogjakarta 1867 -1912:Sepulang dari Mekah, Darwis muda (Ihsan Taroreh) mengubah namanya menjadi Ahmad Dahlan. Seorang pemuda usia 21 tahun yang gelisah atas pelaksanaan syariat Islam yang melenceng ke arah Bid’ah /sesatMelalui Langgar / Surau nya Ahmad Dahlan (Lukman Sardi) mengawali pergerakan dengan mengubah arah kiblat yang salah di Masjid Besar Kauman yang mengakibatkan kemarahan seorang kyai penjaga tradisi, Kyai Penghulu Kamaludiningrat (Slamet Rahardjo) sehingga surau Ahmad Dahlan dirobohkan karena dianggap mengajarkan aliran sesat. Ahmad Dahlan juga di tuduh sebagai kyai Kafir hanya karena membuka sekolah yang menempatkan muridnya duduk di kursi seperti sekolah modern Belanda.Ahmad Dahlan juga dituduh sebagai kyai Kejawen hanya karena dekat dengan lingkungan cendekiawan Jawa di Budi Utomo. Tapi tuduhan tersebut tidak membuat pemuda Kauman itu surut. Dengan ditemani isteri tercinta, Siti Walidah (Zaskia Adya Mecca) dan lima murid murid setianya : Sudja (Giring Nidji), Sangidu (Ricky Perdana), Fahrudin (Mario Irwinsyah), Hisyam (Dennis Adishwara) dan Dirjo (Abdurrahman Arif), Ahmad Dahlan membentuk organisasi Muhammadiyah dengan tujuan mendidik umat Islam agar berpikiran maju sesuai dengan perkembangan zaman
No comments:
Post a Comment